Guru Penggerak

Guru mana yang akan digerakkan Kemdikbud untuk program Guru Penggerak ini?

Kemdikbud dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Mendikbud Bapak Prof.Muhajir Effendi bersama Ketua IGI Pusat Bapak Muhammad Ramli Rahim (MRR) dan pengurus IGI

SAGUSABLOG IGI

SAGUSABLOG merupakan salah satu kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Buton Periode 2018-2023

Pengukuhan Pengurus dilakukan oleh Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Sulawesi Tenggara

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Workshop sekolah model dan pembinaan dalam pengembangan yang diselenggarakan oleh LPMP Sulawesi Tenggara Tahun 2016

WORKSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN Gelombang 49

Workshop SAGUSABLOG LANJUTAN Kelas 49-D, 18 Oktober s/d 24 oktober 2020

Selamat Datang di Blog Jaringan Kimia 2020, Radiartono, S.Pd - Anggota IGI Kab. Buton, Sulawesi Tenggara
Tampilkan postingan dengan label Sistem Operasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sistem Operasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Agustus 2023

ORIENTASI DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI - Persiapan Perakitan Komputer dan Sistem Operasi (Bagian 2)

3. Persiapan Perakitan Komputer

          Merakit komputer bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi agar hasilnya maksimal. Oleh sebab itu terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mulai merakit komputer. Seperti menyediakan tempat yang jauh dari jangkauan orang agar tidak terganggu dan mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

1.) Siapkan komponen perangkat keras dengan meletakkannya di tempat yang mudah dijangkau. Jangan lupa untuk memeriksa semua komponen perangkat keras dan sesuaikan dengan tipenya agar sesuai dengan spesifikasi. Contohnya seperti mainboard yang mendukung slot DDR2 yang hanya dapat ditempatkan oleh memori bertipe DDR3 juga. 

2.) Siapkan buku manual yang biasanya ada pada setiap komponen, karena buku manual sangat penting jadi jangan sampai hilang. Sebab bisa dijadikan sebagai referensi dan petunjuk untuk melakukan pemasangan atau instalasi semua komponen ketika melakukan perakitan komputer.

3.) Siapkan semua peralatan yang digunakan untuk merakit komputer, seperti obeng plus dan minus, tang hingga yang paling penting adalah gelang anti statis. Karena dapat mencegah terjadinya korslet atau short circuit.

4.) Terakhir, siapkan juga driver CD yang merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan karena perangkat keras tidak bisa berfungsi tanpa adanya benda ini. Maka dari itu persiapkan driver dari masing-masing komponen untuk memastikan proses perakitan berjalan mulus tanpa hambatan. Langkah-Langkah Merakit Komputer

Setelah semua persiapan dilakukan maka langkah berikutnya adalah merakit komputer dengan cara di bawah ini:

1.) Pasang Prosesor pada Motherboard

Sebelum memasang motherboard ada baiknya jika kita memasang prosesornya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pemasangan motherboardnya nanti. Cara memasang prosesor pada motherboard sendiri bisa dilakukan seperti ini:


 Pertama, menentukan posisi pin 1 pada prosesor dan soket prosesor pada motherboard, yang biasanya di area terpojok.

 Angkat tuas pengunci soket sehingga terbuka.

 Sesuaikan posisi kaki prosesor dengan lubang soket. Jika ya, dorong prosesor ke dalam soket hingga terpasang dengan benar.

 Kunci lagi dengan tuas pengunci.

2.) Pasang Motherboard

Pasang motherboard pada casing dengan cara menempatkannya sesuai dengan yang ada pada lubang di antara casing serta lubang motherboard. Lalu kunci dengan menggunakan sekrup.

3.) Pasang Pendingin atau Heatsink

Jika prosesor juga sudah dipasang, maka saatnya untuk memasang heatsink agar mencegah prosesor menjadi panas. Unit pendingin ini ditempatkan pada prosesor dan dilengkapi dengan perangkat penahan agar tidak lepas.

Pertama lapisi pendingin dengan gel konduktif (penghantar) panas. Jika heatsink Anda memiliki kipas, konektor daya kipas / kipas tersambung ke motherboard.

4.) Memasang Memori RAM

Cara memasang RAM sebenarnya mudah saja dan tidak sesulit ketika memasang modul yang lain. Karena untuk memasangnya cukup buka tuas tempat RAM diletakkan atau ditempelkan.

Perhatikan gambar di bawah ini :

Jika RAM sudah dimasukkan dalam posisi yang benar dan rata, maka selanjutnya adalah tutup atau kunci kembali tuas yang ada di mainboard tempat kita tadi memasang RAM.

5.) Pasang Catu Daya atau Power Supply

Pada saat membeli casing, power supply sudah terpasang secara otomatis namun jika ternyata power supply belum terpasang, maka lakukan cara di bawah ini untuk memasangnya:

 Tempatkan power supply di belakang casing dan kencangkan dengan sekrup.

 Pasang konektor daya dari power supply ke motherboard bersama dengan kabel-kabelnya.

6.) Pasang Kabel Motherboard dan Casing


 Pasang kabel koneksi IDE primer dan sekunder pada motherboard.

 Sambungkan kabel koneksi serial beserta dengan paralel pada konektor di motherboard (khusus motherboard non-ATX).

 Terdapat lubang pada bagian belakang casing yang ada di tempat konektor tambahan yang berupa slot dan dapat dimasukkan. Lalu buka terminal lubang tertutup yang terbuat dari pelat pengunci sekrup. Kemudian masukkan saja terminal yang hendak dipasangkan. Lalu pasang lagi sekrupnya.

 Sambungkan kabel koneksi mouse dan keyboard ke motherboard.

 Koneksi kabel lainnya seperti LED, speaker internal, dan port pada casing komputer.

7.) Pasang Drive

Tahap berikutnya adalah dengan memasang drive, misalnya seperti hard disk, CD-ROM atau DVD-ROM, dengan cara di bawah ini:


 Masukkan drive ke casing dari depan, dengan cara menyesuaikan pengaturan jumper (seperti Master atau Slave) pada drive. Lalu pasanglah sekrup agar drive tidak kendur.

 Lanjutkan dengan menyambungkan kabel IDE pada driver serta konektor yang ada di motherboard, karena konektor utama yang akan digunakan terlebih dahulu.

 Ketika kabel IDE terhubung ke 2 (dua) drive, drive pertama ditetapkan sebagai master dan yang lainnya sebagai slave sebagai pengaturan jumper.

 Dua drive tambahan dapat dihubungkan melalui konektor IDE sekunder pada motherboard.

 Sambungkan kabel daya dari catu daya setiap drive.

8.) Pasang Card Adapter

Biasanya card adapter yang dipasangkan merupakan adaptor SCSI, kartu video, kartu suara hingga modem. Cara memasangnya sendiri adalah dengan:

Memasukkan adaptor kartu pada slot yang ada di motherboard lalu tekan saja hingga konektornya dapat masuk sepenuhnya. Lalu masukkan sekrup sebagai kartu cadangannya.

9.) Fase Terakhir dari Rakitan Komputer

Untuk langkah terakhir dari proses ini ketika unit komputer sudah tertutup selubung dan sekrupnya. Lalu sambungkan kabel yang ada di adaptor AC pada outlet dinding. Kemudian sambungkanlah konektor monitornya pada konektor kartu grafis, konektor kabel keyboard, serta konektor mouse ke konektor mouse.

Tinjau Hasil Unit Komputer

Setelah komputer terpasang, kita meninjau dan menguji hasilnya dengan program BIOS. Periksa apakah semua program yang ada di komputer sudah bisa dijalankan atau tidak, dengan cara seperti di bawah ini:

 Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar monitor, dan perhatikan suara melalui speaker.

 Sekarang program Bios Fost secara otomatis mendeteksi perangkat keras yang diinstal pada komputer.

 Buat pengaturan untuk kapasitas hard disk dan urutan boot.

 Setelah Anda menyimpan pengaturan dan menyelesaikan pengaturan BIOS, komputer memuat sistem operasi dengan urutan pencarian yang cocok dengan pengaturan urutan boot di BIOS.

 Masukkan CD yang dapat di-boot berisi sistem operasi ke dalam drive pencarian.

Jika semuanya berjalan normal, maka artinya proses perakitan sudah berhasil dilakukan dan proses perakitan komputer bisa diselesaikan. Namun jika terdapat beberapa kendala maka harus dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengatasi kendala yang terjadi pada komputer ketika dirakit.

4. Pengertian dan fungsi Sistem Operasi

Penggunaan media elektronik khususnya perangkat komputer atau smartphone mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dimana faktor yang paling besar memengaruhi pengguna untuk memakai perangkat tersebut adalah dari sisi informasi dan komunikasi yang menjadi efektif. Untuk dapat mengelola kedua faktor tersebut, tentu sebuah device membutuhkan yang namanya sistem operasi.

Sistem operasi atau Operating System (OS) menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena memiliki peran krusial dalam memanajemen setiap aktivitas pada perangkat komputer. Yang mana, hal tersebut akan sangat berhubungan dengan pemakaian perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan fitur yang lainnya.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini kami akan membahas seputar pemanfaatan sistem operasi dalam kehidupan sehari–hari beserta komponen dan cara kerjanya. Sehingga informasi yang didapatkan mampu memberikan gambaran secara lebih jelas terkait hubungan antara OS dengan aktivitas manusia itu sendiri.

1.) Pengertian Sistem Operasi 

Definisi umum dari sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak sistem yang mampu mengelola sumber daya (resources) dari software dan hardware agar dapat berjalan dengan baik serta memudahkan proses interaksi dengan pengguna atau user (brainware).

Jika kita analogikan sederhana, hubungan antara operating system dengan komputer adalah seperti kendaraan bermotor dan bahan bakar. Dimana tanpa adanya bahan bakar, tentu saja kendaraan bermotor tidak akan bisa berjalan dengan semestinya. Sama halnya dengan sistem operasi, dimana anda tidak akan bisa menggunakan perangkat komputer apabila tidak adanya OS. Begitu juga sebaliknya, apabila anda mempunyai perangkat sistem dan tidak mempunyai komputer maka menjadi tidak berguna.

2.) Sejarah dari Sistem Operasi

Selanjutnya, masuk pada pembahasan mengenai sejarah awal terciptanya sebuah sistem operasi yang dapat mendukung jalannya proses perangkat komputer secara sistematis dan terstruktur.

a. Generasi Pertama (1945–1955)

Pada generasi pertama ini, merupakan awal terciptanya sebuah perangkat komputasi elektronik yang mampu menggantikan peran sistem komputasi mekanik. Hal tersebut disebabkan kecepatan manusia dalam menghitung dan mengingat informasi sangat terbatas sehingga sering melakukan kesalahan.

Oleh karena itu, di dalam generasi ini terbentuklah sebuah sistem komputer yang diberikan perintah atau instruksi untuk dapat mengerjakan secara langsung setiap tugas yang diberikan secara cepat dan tepat.

b. Generasi Kedua (1955–1965)

Pada generasi kedua ini, memperkenalkan sebuah gagasan baru yang diberi nama Batch Processing System, yaitu pekerjaan yang dilaksanakan secara real–time dalam satu rangkaian yang saling berurutan. Pada generasi ini belum menggunakan sistem operasi khusus, namun masih menggunakan fungsi dari operating system yang dinamakan IBSYS dan FMS.

c. Generasi Ketiga (1965–1980)

Generasi yang selanjutnya, masuk pada perkembangan yang sudah cukup advanced, di mana sistem operasi digunakan untuk kebutuhan banyak pengguna sekaligus dengan melakukan komunikasi secara online. Sehingga sangat mendukung proses multi-user dan multi-programming (banyak program sekaligus).

d. Generasi Keempat (1980–Sekarang)

Pada generasi yang keempat, fitur dan fungsionalitas yang disuguhkan oleh sistem operasi jauh lebih kompleks dari era yang sebelumnya. Yang mana, GUI (Graphical User Interface) menjadi keunggulan utama untuk memberikan pengalaman yang lebih baik dengan proses interaksi yang berjalan lebih mudah.

3.) Fungsi Adanya Sistem Operasi

Terdapat empat fungsi pokok dari OS dalam menjalankan kebutuhan setiap proses sumber daya yang ada.

a. Memory Management

Manajemen memori terbagi menjadi dua fokus utama, yaitu primary memory dan main memory. Dimana primary memory merupakan kebutuhan penyimpanan yang diutamakan seperti RAM. Main memory merupakan penyimpanan yang dapat diakses langsung melalui CPU.

b. Device Management

Sistem operasi juga mempunyai fungsi untuk mengatur komunikasi antar perangkat melalui setiap driver. Untuk program yang berperan untuk menangani hal tersebut adalah I/O Controller.

c. File Management

Fungsi yang ketiga, OS juga dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi pada dokumen, mulai dari tahap awal hingga akhir yang mengatur kebutuhan detail setiap informasi. Kemudian, mengelola lokasi, fungsionalitas sistem, dan fitur yang lainnya.

Fase pengaturan tersebut disebut dengan file sistem yang biasanya dimasukkan ke dalam direktori pencarian untuk memudahkan penggunaannya.

d. Processor Management

Fungsi dari sistem operasi yang terakhir adalah mendukung proses multiprogramming untuk menentukan fase mana yang menggunakan prosesor dalam jangka waktu tertentu.

4.) Komponen dalam Operating System (OS)

Beberapa komponen utama dalam sebuah operating system, diantaranya adalah sebagai berikut:

File: Merupakan data yang terbentuk atau dijalankan melalui sebuah sistem operasi.

Kernel: Kernel adalah perangkat lunak (software) yang membentuk sistem dan memiliki tugas untuk melayani berbagai macam program aplikasi secara aman dan mudah.

User Interface: Sistem operasi mempunyai karakteristik antarmuka yang menjadikan interaksi antara pengguna dengan komputer.

5.) Jenis–Jenis Sistem Operasi

Jenis-jenis dari sistem operasi berdasarkan cara kerjanya:

a. Batch OS

Yang pertama ada Batch OS, merupakan jenis sistem operasi yang dapat menyatukan beberapa pekerjaan, sehingga menjadi lebih cepat terselesaikan dan tidak terlalu berat untuk implementasinya.

b. Distributed OS

Jenis yang kedua, menggunakan beberapa processor di berbagai mesin untuk memudahkan komputasi yang nantinya diberikan kepada user secara cepat dengan akurasi yang tepat.

c. Mobile OS

Yang ketiga, merupakan operating system yang didesain khusus untuk kebutuhan perangkat mobile. Apakah anda tahu Android dan iOS? Tentu saja kedua platform tersebut merupakan OS yang dibuat khusus untuk kebutuhan aplikasi dalam perangkat mobile.

d. Multitasking/Time – Sharing OS

Dengan menggunakan sistem multitasking, setiap pengguna dapat mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan dalam perangkat CPU yang sama.

e. Network OS

Dalam menggunakan jaringan (network), OS juga berperan sebagai pengatur data, keamanan, user, dan fungsi dari networking itu sendiri.

f. Real–Time OS

Fungsi yang terakhir adalah real time OS, dimana interval atau jarak waktu pemrosesan dan respon input yang kecil.

6.) Cara kerja OS

Setelah mengetahui beberapa hal mengenai sistem operasi, berikutnya kita akan membahas secara singkat mengenai cara kerja dari OS. Baik Windows, Linux, atau Mac OS tentunya memiliki paradigma yang mungkin berbeda, namun kita akan membahasnya beberapa hal untuk memberikan pengetahuan dasar terkait fungsionalitas sebuah sistem operasi.

Tahap yang pertama, sistem operasi akan dimuat dalam perangkat komputer menggunakan boot program, dimana proses booting dilakukan saat menyalakan PC atau device lain. Setelah itu, OS bertugas untuk mengatur dan mengelola setiap program aplikasi pada perangkat yang anda gunakan.

Aplikasi tersebut akan membuat permintaan kepada API (Application Programming Interface) agar user tidak perlu mengetahui bagian dapur dalam software yang sedang digunakan.

Tugas dari sebuah OS akan mengeksekusi berbagai instruksi yang dilakukan melalui user. Sehingga, tujuan utama dari sebuah Operating System tentu saja untuk mempermudah proses user dalam menggunakan aplikasi dengan efektif dan efisien.