Guru Penggerak

Guru mana yang akan digerakkan Kemdikbud untuk program Guru Penggerak ini?

Kemdikbud dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Mendikbud Bapak Prof.Muhajir Effendi bersama Ketua IGI Pusat Bapak Muhammad Ramli Rahim (MRR) dan pengurus IGI

SAGUSABLOG IGI

SAGUSABLOG merupakan salah satu kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Buton Periode 2018-2023

Pengukuhan Pengurus dilakukan oleh Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Sulawesi Tenggara

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Workshop sekolah model dan pembinaan dalam pengembangan yang diselenggarakan oleh LPMP Sulawesi Tenggara Tahun 2016

WORKSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN Gelombang 49

Workshop SAGUSABLOG LANJUTAN Kelas 49-D, 18 Oktober s/d 24 oktober 2020

Selamat Datang di Blog Jaringan Kimia 2020, Radiartono, S.Pd - Anggota IGI Kab. Buton, Sulawesi Tenggara
Tampilkan postingan dengan label Materi Kelas XI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kelas XI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Agustus 2023

Materi Teknologi Layanan Jaringan (TLJ) XI TKJ Semester 1 - Komunikasi Data (Bagian 1)

Konsep Komunikasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan, informasi, atau berita antara dua pengguna (dalam hal ini orang) atau lebih jumlahnya dengan tujuan saling memberikan feedback sehingga diperoleh persepsi yang sama tentang hal yang sedang dibicarakan.

1. Komponen Utama dalam Komunikasi

Agar komunikasi menjadi lebih efektif dan tepat sasaran, harus memenuhi lima komponen utama yaitu

  • Komunikator (pengirim pesan) perlu memiliki kemampuan dalam merepresentasikan informasi secara tepat melalui pesan yang dikirimkan pada komunikan (penerima pesan).
  • Komunikan (penerima pesan) perlu memiliki pola, bahasa, dan metode yang sama dalam berkomunikasi dengan komunikator. 
  • Informasi atau pesan yang disampaikan hendaknya lebih terstruktur, mudah dimengerti, dan memperhatikan aspek keamanan serta kenyamanan.
  • Media atau saluran berkomunikasi yang digunakan untuk melakukan pertukaran pesan atau informasi hendaknya dalam satu protokol dan terjangkau oleh kedua belah pihak. Contoh media dalam berdiskusi secara langsung atau tidak langsung seperti chatting, teleconference, video conference, dsb.
  • Feedback atau umpan balik merupakan faktor berpengaruh dalam menjaga keberlangsungan proses komunikasi antara komunikator dan komunikan.

2. Jenis-Jenis Komunikasi

Jenis komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu

a. Komunikasi secara verbal

Komunikasi ini disampaikan secara lisan, seperti presentasi, pemaparan hasil kerja, diskusi, dialog, teleconference. Tipe ini harus memperhatikan kualitas pesan yang disampaikan, seperti melalui ucapan atau kata-kata, menggunakan nada tinggi atau rendah, kejelasan suara, dan ritme penyampaian.

b. Komunikasi nonverbal

Komunikasi ini cenderung menggunakan aspek gerakan olah tubuh (body language), gerak tubuh (gesture), mimik wajah (facial expression), serta bentuk dan model tubuh atau posture, seperti dahi yang berkernyit, otot wajah kelihatan tegang, bola mata yang sedikit melotot, dan ekspresi wajah agak memerah. Komunikasi nonverbal mempermudah kalangan difabel untuk memahami informasi yang disampaikan.






c. Komunikasi secara tertulis 

Komunikasi ini memanfaatkan pesan dalam bentuk tulisan, gambar, serta kode berupa tanda, simbol, dan tipografi untuk memberikan informasi kepada komunikan dalam memahami konten pesan yang disampaikan. Teknik ini sering digunakan dalam komunikasi jarak jauh dan komunikasi tidak langsung, seperti chatting, e-mail, dsb. 







3. Lingkup Area Komunikasi

Jika dilihat dari area lingkup penyampaiannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

a.  Komunikasi secara internal adalah penyampaian ide atau gagasan yang dilakukan secara tertutup dalam ruang lingkup terbatas, misalnya dalam kehidupan berumah tangga, proses bisnis internal perusahaan, dsb.

b. Komunikasi secara eksternal merupakan  model komunikasi yang telah melibatkan pihak luar dalam menyampaikan gagasan atau pesan, seperti siaran pers, penyampaian berita penting, dll.

4. Metode Komunikasi

Dilihat dari metode penyampaiannya, metode komunikasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu

a. Komunikasi secara tidak langsung adalah metode penyampaian pesan yang dilakukan tanpa harus bertatap muka (face to face). Metodenya dapat melalui telepon, SMS, chatting, teleconference, e-mail, dan surat menyurat. 







b. Komunikasi secara langsung merupakan cara penyampaian pesan yang jamak dilakukan orang pada umumnya. Pada metode komunikasi ini, komunikator dan komunikan selalu bertatap muka ketika melakukan aktivitas komunikasi tanpa adanya bantuan media atau peralatan lainnya.







5. Golongan Komunikasi

Dilihat dari aktor komunikasi dalam kesehariannya, komunikasi digolongkan menjadi tiga macam, yaitu

a. Komunikasi formal, dilakukan berdasarkan protokol atau aturan atau adat kebiasaan secara resmi, misalnya aturan melakukan diskusi, rapat tahunan dalam koperasi, atau pembentukan panitia yang bersifat formal.

b. Komunikasi informal, merupakan jenis komunikasi yang terjadi di luar kebiasaan atau standar komunikasi formal, misalnya diskusi santai di luar forum resmi dalam organisasi.

c. Komunikasi nonformal, merupakan perpaduan antara tipe komunikasi formal dan informal.

6. Tipe-tipe Komunikasi

Berdasarkan aliran informasi yang diteruskan melalui komunikasi antara individu dan individu yang lain dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe, yaitu

a. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang dilakukan hanya oleh komunikator saja sehingga peran komunikan bersifat pasif atau hanya menjadi audience.

b. Komunikasi dua arah, merupakan komunikasi interaktif yang melibatkan kedua belah pihak dalam memberikan feedback.

c. Komunikasi ke atas (vertikal) adalah model komunikasi yang dapat terjadi pada sistem internal, misalnya ketika bawahan memberikan informasi atau laporan kepada atasan dalam organisasi atau perusahaan.

d. Komunikasi ke bawah (top down) adalah model komunikasi yang diberikan oleh atasan pada bawahan sebagai feedback atau respons atas laporan yang diberikan bawahan.

e. Komunikasi ke samping (horizontal) adalah komunikasi antarindividu yang memiliki kebutuhan atau persepsi yang sama tentang masalah yang sedang dikomunikasikan.

 

Jumat, 11 Agustus 2023

Materi Teknologi Jaringan Berbasis Luas (TJBL) XI TKJ Semester 1 - Teknologi Jaringan WAN (Bagian 1)



WAN (Wide Area Network) adalah klasifikasi jaringan yang dibedakan berdasarkan luas area atau jangkauan dan tidak lagi terbatas pada area tertentu, tetapi sudah menjangkau seluruh belahan dunia. Telah diketahui bahwa kategori jaringan berdasarkan luas area atau jarak dibedakan menjadi tiga macam, yaitu LAN, MAN, dan WAN. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa WAN adalah kumpulan LAN yang terintegrasi dalam MAN dan saling terhubung satu sama lain dalam jaringan besar yang disebut WAN. Istilah WAN merujuk pada teknologi infrastruktur jaringan, sedangkan secara logika dan struktural, sistem yang diimplementasikan disebut dengan internet.

1. Jenis Koneksi dalam WAN

a. Leased Line

Leased Line merupakan metode koneksi point-to-point antara perangkat CPE (Customer Premises Equipment) di satu sisi dengan perangkat CPE lainnya melalui DCE (Data Communicating Equipment). Tipe jalur synchronous serial lines ini dapat dikolaborasikan dengan jenis protokol HDLC dan PPP.

b. Circuit Switching

Peta jalur koneksi jaringan WAN ini menggunakan infrastruktur jaringan switching telepon analog. Ketika akan melakukan transmisi data, sesi koneksi harus dibentuk terlebih dahulu. Oleh karena tipe jalur yang digunakan masih berbasis analog, lebar bandwidth yang tersedia relatif rendah. Protokol ISDN adalah salah satu jenis standar yang sering digunakan dalam layanan ini.

c. Packet Switching

Dalam pengiriman data, data akan dipecah menjadi beberapa paket sesuai urutan. Setiap paket mengandung informasi seperti alamat tujuan, konten data, dan alamat pengirim data. Tipe koneksi ini relatif stabil dan tidak menghabiskan bandwidth sehingga cocok untuk diterapkan pada jaringan dengan pengguna berjumlah besar. Namun, harus menjaga QoS untuk mempertahankan performa dan kualitas koneksi agar selalu stabil. Frame relay merupakan salah satu jenis protokol yang paling sering diterapkan dalam kategori WAN. 

d. HDLC (High Level Data Link Control)

HDLC adalah protokol yang bekerja pada data link layer OSI. Pada dasarnya, setiap vendor tidak mempunyai HDLC yang sama untuk mendefinisikan jenis protokol jaringan yang membawa informasi tentang HDLC encapsulation. Hal ini dikarenakan, masing-masing vendor memiliki standar sendiri-sendiri. Sebagai contoh adalah produk router Cisco yang tidak dapat bekerja dengan hardware lainnya  (selain keluaran Cisco) karena memiliki perbedaan standar HDLC. Secara default, HDLC pada router Cisco bekerja pada leased line connection (jalur synchronous serial). Untuk menjalin komunikasi dengan perangkat lainnya, Cisco dapat memanfaatkan protokol PPP sebagai aturan komunikasinya.

e. PPP (Point-to-Point Protocol)

        PPP adalah protokol yang bekerja pada data link layer. Protokol ini dimanfaatkan sebagai aturan baku yang digunakan oleh perangkat router Cisco agar dapat berkomunikasi dengan perangkat non-Cisco. Desain PPP memungkinkan penggunaan secara simultan beberapa protokol dalam jaringan yang mendukung dua macam autentikasi, seperti CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol) dan PAP (Password Authentication Protocol). PPP menggunakan layanan protokol HDLC dalam proses enkapsulasi datagram melalui jalur serial. 

Selain itu, PPP juga menyertakan dua protokol tambahan guna mendukung berjalannya sistem PPP, antara lain

1) Link Control Protocol (LCP)

         LCP bertugas untuk menyediakan sarana sistem dalam proses konfigurasi, establishing, perbaikan, dan penghentian koneksi PPP. Selain itu, LCP juga menangani masalah autentikasi PPP, identifikasi dan pendeteksian kesalahan (error), proses kompresi data, serta dukungan layanan multilink.  

2) Network Control Protocol (NCP) 

        NCP bertugas menyediakan sarana dan prasarana untuk mengenkapsulasi multiple network layer yang melewati jalur PPP.

f. Frame relay

Frame relay termasuk kategori sistem packet switching, yang tidak memiliki tahapan pembuatan koneksi awal sebelum terjadinya proses transfer data. Semua resource jaringan dengan frame relay akan dibagi sama rata kepada semua pengguna yang terkoneksi dengan sistem ini. Hal ini berbeda dengan metode koneksi line leased based, yang akan membagikan jumlah bandwidth yang tersedia berdasarkan kebutuhan pengguna yang aktif.

Karakteristik utama dari frame relay adalah sebagai berikut

1) Adanya kesepakatan antara pengguna dan penyedia layanan tentang CIR (Commited Information Rate), seperti halnya ketersediaan lebar bandwidth yang dibagikan kepada penggunanya.

2) Lebih hemat dalam penggunaan resource jaringan. Dari sisi biaya, frame relay lebih murah dibandingkan tipe leased line

3) Frame relay pada perangkat router Cisco dapat di-setting pada interface jaringan serial. Berbeda dengan sistem HDLC dan PPP, pada sistem frame relay ditentukan berdasarkan kesesuaian sistem Cisco dengan standar IETF (Internet Engineering Task Force).

4) Frame relay menerapkan virtual circiut untuk menentukan jalur rute data ke seluruh infrastruktur penyedia layanan menuju end user. Penyedia jasa layanan sering kali menggunakan teknologi PVCs (Permanent Virtual Circuits) untuk membantu proses routing paket data, baik yang datang maupun akan pergi.

5) PVCs dapat diidentifikasi dengan menerapkan sistem DLCIs (Data Link Connection Identifiers) yang diberikan oleh penyedia jasa layanan ke perangkat pengguna. 

g. ISDN (Integrated Services Digital Network)

ISDN adalah perbaikan generasi teknologi circuit switching yang telah mengembangkan teknologi digital secara penuh pada jaringan telepon analog. Dengan sistem ini, dapat melakukan transfer data seperti audio dan video melewati jalur infrastruktur telepon analog. 

Karakteristik utama ISDN adalah

1) Transmisi data lebih cepat dibandingkan modem ADSL.

2) Termasuk teknologi alternatif dalam membangun koneksi cadangan jika leased line mengalami masalah.

3) Memiliki dua jenis varian, yaitu a) ISDN Basic Rate Interface (BRI) dikenal dengan istilah 2B+D dengan  ketersediaan dua jalur data, yaitu channel B yang beroperasi dengan kecepatan 64 Kbps dan channel D yang mendukung transfer data sampai 16 Kbps; b) ISDN Primary Interface (PRI) dikenal dengan nama 23B+D di Amerika Utara dan Jepang. Di kalangan negara Eropa, dikenal dengan nama 30B+D. ISDN PRI mampu menyediakan 23 saluran data, setiap jalur memiliki batas maksimal kecepatan data 64 Kbps, yang setiap saluran sinyal juga dapat ditransfer dengan kecepatan 64 Kbps.

4) Untuk menghubungkan router Cisco ke jaringan berbasis ISDN, dapat menambahkan interface built-in NT1 (melalui media kabel ISDN) untuk menghubungkan jaringan dengan titik akses jaringan di rumah. atau dapat juga menggunakan terminal ISDN adapter atau TA pada router.

h. X.25

X.25 merupakan standar koneksi ITU-T yang mendefinisikan metode koneksi antara interface DTE dan DCE untuk akses remote terminal dan jalur komunikasi antarkomputer dengan PDN (Public Data Network). X.25 memiliki kemiripan dengan teknologi LAPB yang bekerja pada data link layer dan PLP pada network layer.

i. LAPB (Link Access Procedure Balanced)

LAPB didesain untuk mendukung mekanisme protokol connection-oriented yang beroperasi pada data link layer untuk mendukung sistem X.25. Sistem LAPB juga dapat digunakan sebagai simple data link transport.

j. SDLC (Synchronous Data Link Control)

SDLC adalah salah satu teknik komunikasi yang berada di data link layer. SDLC bekerja berdasarkan sistem bit-oriented pada jalur full-duplex serial termasuk HDLC dan LAPB.

2. Klasifikasi WAN

Berdasarkan struktur penempatan dan fungsional hardware-nya, WAN dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu

a. Core Layer

Core layer merupakan infrastruktur utama yang menangani data secara keseluruhan dari layer di bawahnya. Tugas utama core layer adalah menyediakan sarana dan prasarana konektivitas, access list, ketersediaan dan jaminan kualitas koneksi, serta mengelola trafik data.

b. Distribution Layer

Distribution layer terletak di antara core layer dan access layer. Tipe hardware ini lebih spesifik menangani masalah packet routing, filtering, penanganan service, dan menjamin QoS.

c. Access Layer 

Memberikan akses end user kepada distribution layer dengan cara menjaga dan mengelola jaringan agar berada dalam kondisi stabil. Pada layer ini, perangkat keras dan perangkat lunak yang dibangun akan di-setting untuk mengatur dan mengelola trafik data, melakukan filtering, mengendalikan firewall, manajemen bandwidth, NAT, dan switching.


Senin, 09 Agustus 2021

Materi Teknologi Layanan Jaringan (TLJ) XI TKJ Semester 1, Komunikasi Data

Komunikasi antar manusia dalam sebuah komunitas, baik secara personal maupun dalam grup merupakan aktivitas yang sering dilakukan sehari-hari. Pada awalnya, komunikasi dilakukan terbatas pada jarak dan waktu sehingga cenderung terjadi secara terbuka dan langsung. Namun saat ini, komunikasi bergeser ke arah lebih interaktif, komunikatif, dan berbasis teknologi tanpa terkendala jarak dan waktu. Dengan teknologi informasi dan dukungan layanan telekomunikasi yang canggih, setiap pengguna dapat saling bertukar data, baik teks, gambar, audio, maupun video. 

Pada Bab ini, akan dibahas mengenai komunikasi data beserta perkembangan dan karakteristiknya.

Materi lengkapnya silahkan download berikut ini



Jumat, 18 September 2020

MODUL Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) SMK Teknik Komputer dan Jaringan | Kelas XI Semester 1

Mata Pelajaran           : Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Kelas/Semester          : XI / Ganjil
Program Keahlian      : Teknik Komputer dan Jaringan
Materi Pokok             : 
Pengenalan Jaringan, Arsitektur jaringan, Topologi WAN, Jenis Konektifitas Jaringan WAN, Komponen dalam Jaringan WAN, Komponen Troubleshooting WAN, Perbaikan Setting Ulang WAN

Silahkan Download dan pelajari dengan seksama