Guru Penggerak

Guru mana yang akan digerakkan Kemdikbud untuk program Guru Penggerak ini?

Kemdikbud dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Mendikbud Bapak Prof.Muhajir Effendi bersama Ketua IGI Pusat Bapak Muhammad Ramli Rahim (MRR) dan pengurus IGI

SAGUSABLOG IGI

SAGUSABLOG merupakan salah satu kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Buton Periode 2018-2023

Pengukuhan Pengurus dilakukan oleh Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Sulawesi Tenggara

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Workshop sekolah model dan pembinaan dalam pengembangan yang diselenggarakan oleh LPMP Sulawesi Tenggara Tahun 2016

WORKSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN Gelombang 49

Workshop SAGUSABLOG LANJUTAN Kelas 49-D, 18 Oktober s/d 24 oktober 2020

Selamat Datang di Blog Jaringan Kimia 2020, Radiartono, S.Pd - Anggota IGI Kab. Buton, Sulawesi Tenggara
Tampilkan postingan dengan label cabe jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cabe jawa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Agustus 2025

Mengenal Tanaman Cabe Jawa


Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) atau disebut juga cabe jamu, cabe jawa, lada panjang, atau cabe saja adalah kerabat lada dan termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Dikenal pula sebagai cabe solak (Madura) dan cabe (Sulawesi). Tumbuhan asli Indonesia ini populer sebagai tanaman obat pekarangan dan tumbuh pula di hutan-hutan sekunder dataran rendah (hingga 600m di atas permukaan laut). Tumbuhan ini termasuk di dalam komoditi perkebunan.
Produknya telah dikenal oleh orang Romawi sejak lama dan sering dikacaukan dengan lada. Di Indonesia sendiri buah keringnya digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum kedatangan cabe (Capsicum spp.), tumbuhan inilah yang disebut "cabe". Cabe sendiri oleh orang Jawa dinamakan "lombok".
Cabe jawa dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabe jawa secara alami.
Deskripsi Tanaman
Termasuk tanaman tahunan, batang percabangan liar, tumbuh memanjat, melilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu.
Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolanteratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih,keras, coklat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Pemanfaatan
Buah cabe jawa memiliki khasiat sebagai obat sakit perut, masuk angin, beri-beri, rematik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkhitis, dan sesak napas. Karena itu, cabe jawa banyak dibutuhkan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional dan obat pil/kapsul modern serta bahan campuran minuman. Rasa pedasnya berasal dari senyawa piperin, dengan kandungan sekitar 4,6 persen. Salah satu jamu populer yang mengandung cabe jawa adalah cabe puyang, yang dibuat dengan bahan utama cabe jawa dan lempuyang.
Komposisi
Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. Kandungan kimia buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, minyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.

Sumber:H. Rahmat Rukmana. Cabai Jawa Potensi dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Penerbit kanisius, 2003. (Shalimar Andaya nia)dalam postingan https://cybex.id/mobile/artikel/52445/Mengenal-Tanaman-Cabe-Jawa/